Do’a Sebelum
Belajar
رَبِّ
زِدْنِي عِلْمًا، وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ
الصَّالِحِيْنَ
Robbii Zidnii ‘Ilmaa, Warzuqnii Fahmaa,
Waj’alnii Minash-Shoolihiin Amiin Ya Robbal ‘Aalamiin
Artinya
: Ya Alloh Tambahkanlah aku ilmu, Dan berilah aku karunia untuk dapat
memahaminya, Dan jadikanlah aku termasuk golongannya orang-orang yang shoolih.
Ya Alloh kabulkanlah do’aku ini.
Apakah anda bisa memberitahukan kepadaku buku
berbahasa Inggris yang membahas tentang Al-Qur’an bukan makhluk dan apa yang
seharusnya kita yakini sebagai umat Islam ??
Segala puji hanya milik Allah semata,
Yang seharusnya kita yakini sebagai orang
Islam adalah apa yang datang dari Allah dan apa yang diberitahukan Rasulullah
sallallahu’alihi wasallam kepada kita. Allah telah memberikan khabar kepada
kita bahwa Dia berbicara, dalam firmannya :
( ومن أصْدَق من الله
حديثا ) النساء/87
( ومن أصْدَق من الله
قِيلاً ) النساء /122
“ Dan siapa yang lebih benar
perkataannya dari pada Allah “ An-Nisaa : 122
Dari dua ayat ini menetapkan bahwa Allah
berbicara, bahwa ucapannya jujur, benar dan tidak ada unsur kebohongan
sedikitpun juga.
Allah juga berfirman yang artinya : “ Ketika
Allah berfirman : “ Wahai Isa putra Maryam “ Al-Maidah : 166. Dari ayat ini
Allah berbicara ( berfirman ). Bahwa ucapannya terdengar, dengan suara terdiri
dari kata dan kalimat. Dalil yang menunjukkan perkataannya dengan huruf, firman
Allah : “ Wahai Musa, Sesungguhnya saya adalah Tuhanmu “ Toha : 11 – 12. ini
adalah kata-kata yang terdiri dari huruf-huruf yaitu Perkataan Allah. Dalil
bahwa perkataannya dengan suara, firman Allah : “ Dan Kami telah memanggil dari
sebelah kanan Gunung Thursina dan Kami telah mendekatkannnya kepada Kami di
waktu dia munajat ( Kepada Kami ) Maryam : 52. Panggilan dan Munajat tiada lain
kecuali dengan suara.
Lihat penjelasan buku “ Lum’atul I’tiqad “
karangan Syekh Ibnu Utsaimin hal : 73
Oleh karena itu, akidah Ahlussunah wal jama’ah
adalah Allah itu berbicara dengan perkataan yang hakiki, kapanpun juga dan
bagaimanapun juga dan dengan siapapun juga dengan huruf dan suara. Akan tetapi
tidak menyerupai suara makhluk. Dalil yang menerangkan bahwa tidak menyerupai
suara makhluk adalah firman Allah :
( ليس كَمِثْلِهِ
شَيْءٌ وهو السَمِيعُ البَصِير ) الشورى/11
“ Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia,
dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “ Syuraa : 11
Pengetahuan awal seperti inilah dalam keyakinan
ahlussunnah wal jama’ah. Sementara berkaitan dengan masalah Al-Qur’an.
Ahlussunnah menyakini bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah, dalil akan keyakinan
ini adalah firman Allah :
( وإنْ أحَدٌ من
المشْرِكين استجارك فأجِرْه حتى يَسْمَع كلام الله ) التوبة /6
“ Jikalau salah satu dari orang-orang
musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka berikanlah ia perlindungan sampai
dia mendengar kalamullah “ At-Taubah : 6. para ulama sepakat bahwa maksud
kalamullah disini adalah Al-Qur’an. Dan kalam ( perkataan ) itu disandarkan
kepada Allah, hal itu menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah Perkataan-Nya.
Aqidah ahlussunnah wal jama’ah bahwa Al-Qur’an
adalah kalamullah yang diturunkan. Bukan makhluk. Dari-Nya dimulai dan
Kepada-Nya akan kembali.
Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an
diturunkan adalah :
“ Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya
Al-Qur’an “ Al-Baqarah : 185, firman Allah : “ Sesungguhnya Kami ( Allah
) menurunkan Al-Qur’an pada Malam Lailatul Qadar “ Al-Qadar : 1. “ Dan
Al-Qur’an Kami turunkan secara berangsur-angsur agar kamu membacakannya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian “
Al-Isro’ : 106. firman Allah lainnya : “ Dan apabila Kami letakkan suatu ayat
di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya, padahal Allah lebih mengetahui
apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata : “ Sesungguhnya kamu adalah orang yang
mengada-adakan saja “. Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui. Katakanlah “
Ruhul Qudus ( Jibril ) menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan ( hati ) orang-orang yang telah beriman. Dan menjadi petunjuk
serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri ( kepada Allah ). Dan
sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata : “ Sesungguhnya Al-Qur’an
itu diajarkan oleh seorang manusia kepada ( Muhammad ) “. Padahal bahasa orang
yang mereka tuduhkan ( bahwa ) Muhammad belajar kepadanya bahasa Ajam ( bahasa
selain arab ), sedang Al-Qur’an adalah dalam bahasa Arab yang terang “. An-Nahl
: 101 – 103. sedangkan yang meletakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain
sebagai penggantinya adalah Allah subhanahu wata’ala.
Diantara dalil yang menunjukkan Al-Qur’an itu
bukan makhluk adalah firman Allah :
“ Ketahuilah bagiNya ciptaan dan Perintah “
Allah pisahkan antara ciptaan dengan Perintah. Karena athof ( kata sambung )
mengandung sesuatu yang berbeda. Sementara Al-Qur’an termasuk perintah itu
dengan dalil firman Allah : “ Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (
Al-Quran ) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apakah Kitab
( Al-Qur’an ) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan
Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di
antara hamba-hamba Kami “ Asy-Syuraa : 52
Al-Qur’an itu urusan ( perintah ) adalah
bagian, begitu juga ciptaan adalah bagian yang lainnya, karena kalau sekiranya
Al-Qur’an itu juga ciptaan ( makhluk ) maka tidak tepat pembagiannya. Ini
adalah dalil dari Al-Qur’an.
Dalil Aqli mengatakan bahwa Al-Qur’an itu
adalah kalamullah ( Perkataan Allah ), dan perkataan ( kalam ) bukan sesuatu
yang berdiri sendiri sampai memisahkan diri dengan Allah, kalau sekiranya
berdiri sendiri dan keluar dari Allah maka kita bisa katakan ia adalah makhluk,
akan tetapi perkataan ( kalam ) itu adalah merupakan sifat dari orang yang
berbicara, kalau sekiranya ia sifat dari pembicara, yang mana itu adalah datang
dari Allah, maka ia bukan makhluk, karena semua sifat-sifat Allah bukan
makhluk. Lihat penjelasan Aqidah Wasitiyah karangan Ibnu Utsaimin 1 / 426 –
441.
Maka wajib bagi kita untuk meyakininya tidak
boleh mengubah ayat-ayat Allah dari maksudnya, karena dalalahnya sangat jelas
yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an turun dari Allah. Oleh karena itu Imam Bukhori
berkomentar : “ Sesungguhnya Al-Qur’an adalah Kalamullah, dari-Nya mulai tanpa
perlu bertanya bagiamana cara berbicaraNya, diturunkan kepada Rasul-Nya sebagai
wahyu, dipercayai oleh orang-orang mukmin dengan sebenar-benarnya, menyakini
dengan benar bahwa ia adalah Kalamullah secara hakiki bukan makhluk seperti
perkataan manusia. Barang siapa yang mendengarkannya kemudian dia berprasangka
itu adalah perkataan manusia, maka dia telah kafir. Sungguh Allah telah mencela
dan mengancam dengan memasukkan ke dalam Neraka Saqor, dalam firmannya : “ Saya
akan masukkan ke dalam Neraka Saqor “Al-Mudatsir : 26. ketika Mengancam dengan
Saqor bagi yang mengatakan : “ Ini Adalah hanya ucapan manusia biasa “
Al-Mudatsir : 25. dari sini kita betul-betul yakin bahwa AL-Qur’an adalah
Perkataan Pencipta manusia bukan perkataan manusia. Lihat syarkh Aqidah
Thohawiyah hal : 179.
Do’a
Sesudah Belajar
اَللَّهُمَّ
أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّـبَاعَه وَأَرِنَا الْبَاطِلَ
بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
Aallohumma Arinal Haqqo Haqqon
Warzuqnattibaa’ahu. Wa Arinalbaathila Baa-Thilan Warzuqnajtinaabahu
Artinya
: Ya Alloh, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat
mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat
menjauhinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar