Khutbah Pertama
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Pada kesempatan ini, khatib akan membahas tentang bahaya ghibah (menggunjing) yang telah jelas dilarang dalam Al-Qur'an dan Hadis.
Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.”
(QS. Al-Hujurat: 12)
Ayat ini menunjukkan betapa buruknya perbuatan ghibah. Menggunjing seseorang diibaratkan dengan memakan daging saudara sendiri yang telah mati, suatu gambaran yang sangat menjijikkan. Ghibah berarti menyebutkan sesuatu tentang orang lain yang tidak disukainya, baik itu berupa sifat, perilaku, atau kondisi, meskipun hal itu benar adanya.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Ghibah memiliki banyak dampak buruk, baik untuk pelakunya, orang yang digunjingkan, maupun masyarakat secara umum. Di antara bahaya dan akibat ghibah adalah:
-
Merusak Hubungan Sosial: Ghibah menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara sesama. Hubungan persaudaraan akan hancur, dan rasa saling percaya menjadi hilang.
-
Mengurangi Amal Kebaikan: Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tahukah kalian siapa yang disebut orang yang bangkrut?” Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di antara kami adalah yang tidak punya uang dan harta.” Rasulullah bersabda, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi dia pernah mencela si ini, memfitnah si itu, dan memakan harta orang lain. Maka pahala kebaikannya diambil untuk diberikan kepada orang-orang yang dizaliminya. Jika amal kebaikannya habis, dosa-dosa orang yang dizaliminya dipikulkan kepadanya, lalu ia dilemparkan ke neraka.”
(HR. Muslim) -
Mengundang Murka Allah: Ghibah adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Khutbah Kedua
Hadirin yang dirahmati Allah,
Dalam khutbah kedua ini, khatib ingin mengajak kita semua untuk menjauhkan diri dari ghibah dan menggantinya dengan perbuatan yang lebih bermanfaat. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghindari ghibah:
-
Berpikir Sebelum Berbicara: Renungkan apakah perkataan kita membawa manfaat atau justru mencelakai orang lain.
-
Jaga Pergaulan: Hindari lingkungan yang sering membicarakan keburukan orang lain, karena pergaulan seperti ini akan memengaruhi perilaku kita.
-
Perbanyak Dzikir dan Amal Saleh: Dengan memperbanyak mengingat Allah dan mengisi waktu dengan amal kebaikan, kita akan terhindar dari perbuatan sia-sia, termasuk ghibah.
-
Berdoa kepada Allah: Mohonlah perlindungan kepada Allah dari sifat buruk ini. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk berdoa:
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, perbaikilah akhlakku, dan lindungilah aku dari keburukan lisan dan perbuatanku.”
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Marilah kita berusaha menjaga lisan kita dari ghibah dan memperbaiki hubungan sosial dengan saling menasihati dalam kebaikan. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari sifat buruk ini dan menggantinya dengan akhlak yang mulia.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar