Akhlak adalah salah satu dasar dalam
Islam. Orang awam biasanya hanya mengenal 2 pondasi Islam, yaitu iman dan
islam. Namun, ada satu hal terpenting lagi yang menjadi pondasi dari Islam,
yaitu ihsan. Perbuatan baik, atau ihsan harus selalu kita ingat sebagai salah
satu dasar agama Islam. Dan dalam
ihsan tersebut terselip akhlakul karimah, salah satu sifat Rasulullah SAW.
Suatu hari, Rasul pernah ditanya
oleh sahabatnya. “Ya Rasul, apakah inti Islam?” Rasul menjawab, “Inti Islam
adalah Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah”. Kemudian Rasul
ditanya lagi, “Ya Rasul, apa inti akhlak?”, dijawab oleh Rasul, ”1. Jangan
berdusta, 2. Tepati janji, 3. Amanah, 4. Istiqomah”.
kaum Quraisy tetap menghormati Rasul
sebagai orang yang mulia akhlaknya. Mereka tetap menitipkan barang dagangannya
walaupun mereka menentang Rasul yang membawa risalah Islam. Dan saat Rasul
hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar, Rasul pun menitipkan semua barang yang
pernah dititipkan oleh kaum Quraisy kepada Ali bin Abi Thalib untuk
dikembalikan kepada Kaum Quraisy. Subhanallah, bahkan Rasul pun tetap berbuat
baik kepada kaum yang memusuhinya.
Dalam kisah lain diceritakan saat
sedang dalam suatu majelis di dalam masjid. Ada salah seorang sahabat kentut
dan itu menyebabkan satu dengan yang lain saling menuduh dan menyebabkan
majelis itu tidak kondusif dalam beberapa saat. Rasul dengan kebijaksanaannya
pun memerintahkan semua orang untuk berwudhu karena akan membaca Quran
bersama-sama. Solusi dari Rasul itupun menjadikan majelis kembali kondusif dan
tanpa ada orang yang tertuduh sekalipun. Sungguh mulianya akhlak Rasul, sampai
menutup aib saudaranya.
Dalam suatu majelis yang lain, Rasul
sedang berbincang bersama sahabatnya. Saat itu, seorang nenek yahudi datang
dengan membawa jeruk. Nenek yahudi itupun memberikan jeruk tersebut kepada
Rasul dan meminta Rasul untuk memakannya sekarang juga. Rasul pun menerima
jeruk itu, memang dari tampilan fisik, jeruk itu terlihat sangatlah segar dan
manis. Namun, sebenarnya jeruk itu adalah salah satu jenis jeruk
yang termasam. Rasul mengupas jeruk itu, dan memakannya hingga habis.
Terimakasih pun diucapkan kepada Rasul atas pemberian nenek yahudi tersebut.
Setelah nenek yahudi pergi, sahabat pun bertanya. Karena memang tidak biasanya
Rasul tidak membagi makanannya kepada para sahabatnya. Dan kali ini, Rasul
memakan jeruk itu sendirian. Rasul pun menjawab, bahwa rasa jeruk tersebut
sangatlah masam, dan Rasul khawatir jika para sahabat memakan jeruk itu maka
sahabat tidak bisa menahan rasa masamnya jeruk itu dan menyebabkan nenek yahudi
menjadi sakit hati karenanya. Sehingga Rasul memakan jeruk itu sendirian karena
Rasul bisa menahan rasa masam jeruk itu.
Subhanallah, sungguh mulia akhlak
Rasul kita. Beliau selalu berbuat baik kepada semua orang. Rasul juga selalu
berusaha menjaga perasaan orang lain. Jangan berdusta, tepati janji, amanah,
dan selalu istiqomah menjalankannya menjadi pedoman kita dalam berbuat.
Generasi muda adalah generasi
harapan bangsa. Dimana akhlak yang baik akan selalu menjaga kita dalam segala
pergaulan yang akan dijalani. Mulailah dari diri sendiri, perbaiki akhlak kita.
Memang kita tidak akan pernah menyamai Rasul dalam hal apapun, namun
setidaknya, kita perlu meneladani akhlakul karimah yang sudah beliau terapkan.
Wallahu ‘alam bis Shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar