Masa Pandemi, Dimana Tangan Kita

 Rasulullah saw Bersabda : “Sesungguhnya tangan diatas (pemberi) jauh lebih baik dari tangan dibawah (penerima).”

Sebagai perwujudan dari iman yang mendalam kepada Allah swt, seorang mukmin seharusnya memiliki kepercayaan diri yang kuat, yang tercermin dari perilakunya sehari-hari. Ia akan tetap optimis untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakatnya, meskipun menghadapi berbagai godaan, tantangan dan kesulitan. Ia sadar bahwa dibalik kesulitan pasti akan ada kemudahan. Dibalik kesempitan, pasti akan selalu ada jalan keluar, asalkan tetap bekerja dan bertawakal kepada Allah swt. Firman Nya : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan, akan ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan akan ada kemudahan (QS. 94:5-6).

Dalam situasi sesulit apapun, termasuk juga masa pandemic covid-19 ini, seorang mukmin akan selalu berusaha menjadikan tangannya diatas, dalam artian ia akan selalu berusaha untuk memberi kepada orang lain yang membutuhkan. Ia akan selalu berusaha sesuai dengan kemampuan nya menempatkan dirinya sebagai mushaddiq atau orang yang bersedekah atau munfiq, orang yang berinfak. Bukan sebaliknya, tangannya selalu berada dibawah mengandalkan hidup dan kehidupannya pada belas kasihan orang lain.

Berusaha memberi sesuangguhnya adalah pangkal utama kemudahan dan kebahagiaan, sebaliknya selalu meminta kepada orang lain adalah pangkal utama kehinaan. Firman-Nya : Adapun orang yang suka memberi dan bertakwa, dan meyakini adanya pahala yang baik, maka akan kami siapkan baginya kehidupan yang mudah. (QS. 92 : 5-7)

Karena itu, ditengah krisis ekonomi dan masa pandemic covid-19 yang cukup berat ini, kaum muslimin seyogyanya tetap istiqomah mempertahankan identitasnya , menjadi pemberi bagi yang membutuhkan, berusaha menjauhkan diri dari sifat ketergantungan dan mengharapkan belas kasih dari orang lain. Kita harus menyadari bahwa bumi Allah masih sangat luas. Allah pasti akan memberikan rizki kepada orang yang berusaha mendapatkannya dengan cara yang halal dan disertai ketakwaannya yang tinggi. Tentu saja, setelah memperoleh rizki tersebut, upaya kita mengelolanya sebaik mungkin merupakan kunci dari keberhasilan di masa-masa selanjutnya.

Tanpa kerja keras dan upaya untuk mengelola kekayaan alam yang Allah anugerahkan kepada kita dengan sebaik-baiknya, mustahil kita akan mampu menjadi orang yang selalu memberi, bukan meminta. Allah pasti akan memberikan jalan keluar kepada hambaNya yang taat dan bertaqwa kepada Allah swt.

Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan, kemudahan kepada kita semua. Kita dijadikan sebagai orang orang yang selalu ringan dalam membantu mereka yang kesusahan dan Allah meridhoi setiap perjalanan danlangkah kita. Aamiin.

Komentar