KEAJAIBAN KEHEBATAN KEUTAMAAN KEUNIKAN SHALAT SHUBUH

KEAJAIBAN KEHEBATAN KEUTAMAAN KEUNIKAN
SHALAT SHUBUH

Shubuh berasal dari kata :   صَبَحَ   yang artinya, pagi hari
a. Kata yang searti dengan shubuh yang biasa digunakan orang Arab ialah Fajr
b. dalam hadits dan qur’an, kata Fajr untuk nama lain dari Shalat Shubuh

c. Orang yang pergi haji, shalat di masjid Nabawy Madinah dan Masjid Al Haram Mekkah saat menunaikan ibadah haji dan umrah, pasti membaca jadwal waktu shalat yang digantung di beberapa tempat tersebar dalam dua masjid tersebut . Dalam jadwal itu ditulis : Dhuhur, ‘Ashar, Maghrib, ‘Isyak, Fajar ( tak ada disebut Shubuh ). Jadi di Madinah , Mekkah atau di Arab menyebut shalat shubuh adalah shalat Fajr.
d. Sebelum masuk waktu shubuh kira-kira jam 02.00 – 03.00 ) , disebut waktu sakhur, waktu falaq
e. Sesudah shubuh, namanya fajar shodiq, thulu’ ( muncul ),  syuruq ( terbit ), bukroh ( pagipagi ), dhukha ( pagi menjelang siang ). Kemudian dhuhur.
5. Fajr
a. kata Fajr, yang artinya memancar ( sinar pagi )
b. dalam Fajr demikian penting , agung dan sarat hikmah dan makna, bahkan boleh dikata penuh keajaiban. Maka kata Fajr  dalam Al Qur’an termaktub di beberapa surat :
c. kata Fajr, dalam Al Qur;an disebut :
1) Q.S. Al Isra’, 17 : 78, 79 )
....اِنَّ قُرْاَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا
Artinya : “……. Sungguh shalat shubuh itu disaksikan oleh para malaekat “ .
2) Q.S. Al Fajr, 89 : 1 s.d. 4 )
وَالْفَجْرِ ، وَ لَيَالٍ عَشْرٍ ، وَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ ، وَ الَّيْلِ لِذَا يَسْرِ
Artinya : “demi waktu shubuh, dan malam yang sepuluh, dan yang genap dan ganjil, dan malam bila berlalu” .
3) Q S Al Kahfi, 18 : 33
وَ فَجَّرْنَا خِلاَلُهُمَا  نَهَارًا
Artinya : “……… dan Kami pancarkan/ alirkan air di celah celah kebun itu “ .
4) Q S Al Baqarah, 2 : 187
....وَ كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
Artinya : “…… dan makan minumlah hingga terang bagimu bagimu benang putih karena fajar ( shubuh )  dari benang hitam ……“ .
5) Q S an Nur, 24 : 58
......مِنْ قَبْلِ صَلَوتِ الْفَجْرِ وَ حِيْنَ تَضَعُوْنَ ثِيَابَكُمْ مِّنَ الظَّهِيْرَتِ وَ مِنْ بَعْدِ صَلَوتِ الْعِشَاءِ ، ثَلاَثَةُ عَوْرَاتٍ لَّكُمْ ...
Artinya : “ …….. yaitu sebelum shalat shubuh, ketika kamu menaggalkan pakaian luarmu di tengah hari, dan setelah shalat isyak, itulah tiga aurot bagimu…..“ .
6) Q S Al Qadr, 97 : 5
سَلاَمٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya : “ malam itu penuh kesejahteraan hingga waktu shubuh“ .
d. dari kata fajar, bisa diubah menjadi kata fujur ( perbuatan negatif yang meluas ),  fajarot / infajarot ( memancar)
6. sebelum masuk waktu shubuh,  disebut waktu sakhur / falaq
7. sesudah shubuh, disebut fajar shodiq, bukroh,
8. Waktu shalat Shubuh , ialah terbit Fajr
a. Yaitu dimulai hilangnya bayangan hitam / gelap akhir malam / dinihari karena munculnya sinar merah keputihan, diikuti sinar putih melingkar dan menyebar di ufuk langit. Dari sinar merah berubah sinar putih , orang Arab menyebutnya Fajar Shodiq.Waktu Sholat shubuh berakhir dengan terbitnya matahari ( thulu’ usy Syamsi )
b. Mulai terbit fajar hingga terbit matahari, setiap hari dan bulan , mulai Januari hingga Desember selalu berbeda jam , menit dan detiknya sesuai hukum HISAB . Namun bisa dikira-kira antara jam 03.30 sampai jam 06.00
c. Ulama membagi waktu waktu dalam melakukan shalat, sbb :
1) mulai masuk / awal waktu sholat , disebut waktu afdhol
2) Agak terlambat sedikit , beberapa menit setelah awal waktu disebut waktu jawaz ( kebolehan melakukan sholat ),
3) Mendekati waktu akhir , disebut waktu ikhtiyar ( waktu segera untuk melaksanakan ),
4) Akhir waktu baru sholat, disebut waktul kharom ( waktu yang diharamkan )
5) Bagi yang selalu terlambat shalat shubuh, maka ia termasuk SAAHUUN ( = lorang yang lalai / malas ), kelak sebelum masuk surga ia dimasukkan neraka Wail dulu sebanyak / selama berapa kali ia lalai dalam melaksanakan shalat shubuh. Lebih lebih kalau semua lima waktu shalat wajib itu selalu terlambat, akan memperlama tinggal di neraka Wail.
d. Orang yang tidak mendengarkan adzan shubuh, berarti telinganya dikencingi setan
9. Adzan Shubuh, itu menurut sunnah dua kali
a. Pada zaman Nabi, Adzan pertama ( penggugah ) dikumandangkan oleh Bilal,
b. Adzan kedua ( tanda masuk waktu shalat )  , dikumandangkan oleh Ibnu Ummi Maktum, kira kira sekedar orang membaca 50 ayat atau kira kira 15 menit setelah Adzan Bilal
c. Adzan pertama, setelah seruan khayya ‘alal falakh, TIDAK diserukan  lafal ASH SHOLAATU KHOIRUM MINAN NAUM.
d. ASH SHOLAATU KHOIRUM MINANN NAUM . Artinya, ( bangunlan ) Shalat Shubuh itu lebih baik dari pada tidur
e. Adzan kedua, diserukan lafal ASH SHOLAATU KHOIRUM MINAN NAUM. Lafal ini dinamai TATSWIIB ( = peringatan )
f. Bagi yang mendengarnya, menjawab seperti lafal itu juga, ASH SHOLAATU KHOIRUM MINAN NAUM
g. Ada pun jawaban dengan lafal, SHODAQTA WA  BARIRTA WA  ANAA NGALAA DZAALIKA MINASY  SYAAHIDIIN, ini bukan hadits / bukan tuntunan Nabi.
h. Di suatu masjid yang baru melaksanakan adzan satu kali, berarti belum sepenuhnya mengamalkan sunnah pengamalan ibadah Shubuh.
i. Dan karena hanya diserukan sekali berarti adzan ini sebagai penggugah orang tidur sekaligus tanda masuk waktu shubuh, maka diserukan , ASH SHOLAATU KHOIRUM MINAN NAUM
10. beberapa , keterangan yang berkaitan dengan shalat Shubuh :
a. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah , kalau dibanding dengan shalat wajib yang lain maka lebih banyak pahala, hikmah dan manfaatnya. Oleh sebab itulah setan juga amat sangat berusaha menggoda agar jangan sampai banyak manusia mempunyai kesempatan untuk jamaah shalat shubuh tepat waktu. Kita lihat manakala  goda setan itu dikendalilan Allah untuk kita di bulan ramadhan, banyak orang melakukan shalat shubuh. Namun jika tanggal 1 Syawal tiba dengan dimulainya kendali Allah dilepas, mulailah setan gentayangan mengoda lagi sehingga manusia kembali shalat shubuh selalu tidak tepat waktu
b. Shubuh sebagai awal dimulainya ibadah shiyam
Ijtihad Muhammadiyah, menyerukan lafal IMSAK (= cegahlah yang membatalkan shiyam ). 10 atau 15 menit sebelum masuk waktu shubuh.
c. rawatib qobliyah shubuh 2 rakaat dikenal dengan sebutan shalat sunnat fajar , pahalanya  lebih baik dari dunia dan seisinya
d. Nabi TIDAK PERNAH sama sekali  meninggalkan rawatib qobliyah shubuh baik dirumah atau dalam perjalanan  bepergian / perang
e. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah, shalat yang paling disaksikan oleh malaikat
f. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah, pahalanya sama dengan shalat semalam suntuk
g. Allah akan mengangkat derajat/ pangkat melebihi dari orang yang shalat shubuh tidak tepat waktu dan berjamaah
h. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah ,dimudahkan rejekinya. Sabd Nabi, ketika membangunkan puterinya Fathimah, Hai Fathimah bangunlah saksikanlah Allah membagi bagikan rejeki para hamba antara shubuh dan terbit matahari
i. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah selalu ada jaminan/ penjagaan / lindungan / pemeliharaan / pengawasan dari Allah
j. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah pertanda kita bukanlah orang yang dijuluki munafik. Karena Nabi bersabda, batas antara kita dengan oirang munafik ialah jamaah shalat ‘Isyak dan Shubuh. Sedang orang munafik tak sanggup melaksanakan jamaah shalat ‘Isyak dan Shubuh.
k. shalat shubuh dan ashar tepat waktu dan berjamaah dijamin masuk surga
l. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah selamat dari neraka
m. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah menyegerakan masuk surga
n. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah menyegerakan masuk surga
o. kelak di surga, termasuk yang dapat menikmati kenikmatan yang tiada taranya ialah dapat  melihat wajah Allah. Surga adalah akhsanul khusna ( terbaik dari yang baik ), tapi masih ada yang super baik ialah melihat wajah Allah.
p. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah shalat shubuh dan ‘ashar adalah terminal kedatangan malaikat menjaga manusia dan kepulangan malaikat kembali ke Baitul Makmur, setelah menghaturkan tugas kepada Allah
q. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah janji kemenangan , sehingga Nabi jika berangkat perang memilih sesudah shalat shubuh
r. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah , setelah shubuh kemudian masih dalam posisi duduk tawaruk /  tidak beranjak dari tempat shalatnya  diteruskan dzikir sesudah shalat  kemduain dzikir dan doa sepuasnya hingga datang waktu dhukha dan shalat dhukha, maka pahalanya sama dengan ibadah haji dan umrah secara sempurna
s. shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah pahalanya lebih baik dibanding dengan dunia dan segala apa yang ada di dunia
11. Usaha usaha agar bisa shalat Shubuh tepat waktu dan berjamaah :
a. di siang hari tidur sejenak , yang di dalam hadits disebut QOILULAH
b. tidur lebih awal, jika merasa kalau terlambat tidur malam, waktu shubuh susah  bangun
c. ada niyat / hasrat yang kuat untuk bangun tidur  menjelang shubuh
d. menggunakan sarana / alat untuk membangunkan. ( HP, jam di program menjadi alarm )
e. Berwasiyat kepada orang lain ( suami/istri, anak/orangtua, kakak/adik ), agar membangunkannya saat adzan pertama
f. Tidak marah jika dibangunkan dengan percikan air di wajahnya, karena Nabi melakukannya ketika membangunkan istrinya
g. sebelum tidur jangan makan terlalu kenyang
h. Jika terbangun pada waktu menjelang shubuh, badan masih lemas dan mata seakan terpejam lagi, berbaringlah dengan lambung kanan dan berbantal  tangan kanan didirikan dengan siku-siku ditekuk. Setelah rasa lemas dan kantuk hilang segeralah beranjak dari tempat tidur. Demukian  cara Nabi memulai bangun.
Sebab kadang kita sudah dibangunkan Allah, berusaha bangun namun justru tertidur lagi bahkan lelap  sampai terbit matahari hanya karena saat terbangun tidak berbaring miring ke kanan.
12. qunut shubuh :
a. arti qunut, ialah berdiri lama ( nggejejer ), berarti yang dimaksud doa qunut ialah cara berdoanya dengan berdiri lama
b. Nabi mula mula berqunut shubuh karena peristiwa dibunuhnya 6 orang Bani Lihyan dan 40 orang utusan dakwah Nabi dalam peristiwa Bi’ru Ma’unah. Untuk segera membalasnya belum mampu karena ummat Islam baru sedikit, maka urusan tersebut Nabi menyerahkan kepada Allah dengan doa qunut . Ini terjadi pada tahun 625 M.
c. Rasulullah SAW dalam qunut shubuh, membacanya pada rokaat terakhir ketika berdiri bangun dari ruku’ setelah selesai bacaan I’tidal.  Begitu juga qunut dalam shalat dhuhur, ‘ashar’ , maghrib dan isyak
d. Setelah turun wahyu Q S Ali Imran, 3 : 128 Rasulullah SAW menghentikan qunut setelah amalan qunut berjalan selama satu bulan
e. Jadi selama hayatnya Rasululah SAW hanya mengamalkan qunut shubuh ( begitu juga ) dhuhur, ashar, maghrib dan isyak, hanya selama satu bulan.
f. Beliau akan berqunut lagi dalam semua shalat wajib, kalau terjadi peristiwa yang beliau dan ummatnya tidak dapat lagi mengatasinya. Sehinga mohon kepada Allah dengan qunut. Maka qunut ini disebut QUNUT NAAZILAH, artinya doa dengan qunut karena terjadi musibah / bencana.
g. Sampai sekarang masjid Nabawy di Madinah dan masjid Al Haram Mekkah dan boleh dikata semua masjid di Arab Saudi , shalat shubuh shubuh tidak pakai qunut
13. dzkir dan doa sesudah shubuh sebagaimana dzikir dan doa sesudahshalat dhuhur, ashar, maghrib dan isyak, namun ditambah :
اَللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
ALLOOHUMMA INNII AS ALUKA  ‘ILMAN NAAFI’AA , WA RIZQON THOYYIBA , WA ‘AMALAN MUTAQOBBALAA
Ya Allah sungguh aku mohon ilmu yang bermanfaat, rejeki yangsuci, amal yang diterima.( Hadits dari Ummu Salamah riwayat Ahmad, Ibnu Majah )
لَا إِلَهَ إِلَااللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لِهُ ،
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْـحَمْدُ يُـحْيِي وَيُـمِيْتُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ
LAA ILAAHA ILLALLOOH,  WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH,
LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, YUHYII WA YUMIITU,
WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAI IN QODIIR ( dibaca 10 x )
Tidak ada tuhan selain Allah, mahaesa bagiNya tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan dan bagiNya pujian, Mahamenghidupkan dan Mahamemamatikan, dan Dialah atas segala sesuatu berkuasa
( Hadits dari Umar as Siba’I riwayat An Nasa’i)
14. wanita shalat shubuh tepat waktu dan berjamaah di masjid :
a. wanita pergi ke masjid harus minta ijin keluarga, istri minta ijin suami, anak minta ijin orang tua, pembantu minta ijin  majikan
Nabi bersabda, ijinkanlah diantara anggota keluargamu yang wanita pergi ke masjid
b. Wanita ke masjid , jangan memakai harum-haruman
c. Wanita Jangan berlama-lama, setelah selesai dzikir dan doa ba’da shalat segeralah pulang, kecuali pergi ke masjid bersama suami / orangtuanya.
15. TUNTUNAN SHALAT SHUBUH
a. bangun di waktu sakhur ( kira-kira  jam 03.00 dinihari )
b. sebaiknya masih di rumah :
1) mendengarkan dan menjawab adzan awal
2) shalat iftitah
3) salat lail,  usahakan sebelas rakaat ( 2,2,2,2,3 atau 4,4,3 )
4) tiduran berbaring miring ke kanan dengan berbantal tangan berdiri, siku tangan dilekukkan, telapak tangan menyangga kepala hingga terdengar adzan tsani ( kedua) atau adzn masuk waktu shubuh, dan menjawabnya
c. shalat fajar / shalat sunnat qobliyah shubuh 2 rakaat
1) rakaat pertama setelah Al Fatekhah, QS Al Kafirun
2) rakaat kedua, setelah Al Fatekhah, QS Al Ikhlash
3) setelah salam membaca :
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَرَبَّ إِسْرَافِيلَ وَرَبَّ مُحَمَّدٍ أَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Artinya :” Ya Allah Tuhan Jibril , Mikail, Tuhan Isrofil dan Tuhan Muhammad SAW , aku berlindung dari api neraka ( hadits dari Aisyah riwayat an Nasa’i )
d. keluar rumah dengan memulai langkah kaki kiri. Sambil berjalan menuju melafalkan doa :

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا
“Allahummaj’al fii qolbi nuura wa fii bashari nuura
wa fii sam’i nuura wa ‘an yamiinihi nuura
wa ‘an yasaarii nuura wa fauqi nuura wa tahti nuura wa amaami nuura wa khalfi nuura waj’al lii nuura
(Ya Allah jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya dari belakangku, dan jadikanlah untukku cahaya” (H.R Muslim 763)
e. masuk masjid , beberapa meter sebelum pintu masjid   berdoa :
اَعُوْذُ بِالله ِالْعَظِيْمِ ،وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ ،
وَبِسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ،
بِسْمِ اللهِ ، وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ،
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لِى اَبْوَابَ رَحْمَتِك
A’U-DZU  BILLA-HIL  NGADLI-M,  WA  BI  WAJ HIHIL  KARI-M , WA  BI SULTHO-NIHIL  QODI-M,   MINASY SYAITHO-NIR  ROJI-M.
ALLO-HUMMA  SHOLLI  NGALA-  MUKHAMMADIN   WA  A--LIHI WA  SALLIM
ALLO-HUMMAGH  FIRLI- DZUNU-BI WAFTAKH LI- AB WA-BA ROKHMATIK
( aku berlindung dengan Allah Yang Maha Agung, dengan TandaNya Yang Maha Mulya, dan dengan kekuasaanNya Yang Maha Abadi, dari godan setan yang terkutuk. Ya Allah sejahterakan dan selamatkan Muhammad SAW dan semua keluarganya. Ya Allah ampuni aku dari dosa-dosaku, dan bukalah pintu rahmatMu )
f. masuk masjid dengan kaki kanan
g. shalat tahiyyatul masjid.
h. Dzikir dan doa selama menanti
i. imam jamaah shalat shubuh
j. setelah salam, bagi makmum  tetap dalam posisi duduk tawaruk ( jangan bersila )dalam dzikir dan doa sesudah shalat shubuh
k. sebaiknya shalat shubuh dirangkai dengan shalat dluha, pahalanya sama dengan ibadah haji
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Artinya : ‘ bahwa Nabi bersabda , siapa yang sholat shubuh berjamaah lalu tetap atau  selama masih duduk   berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit kemudian shalat dluha 2 rakaat maka ia akan mendapat pahala  sama dengan ibadah haji dan umrah ,pahala yang sempurna. ( Hadits dari Mu’adz bin Anas riwayat Ahmad  )
l. Setelah selesai dzikir dan doa, bergeser / berpindah tempat untuk shalat dhukha 2 / 4 / 6 / 8  rakaat (waktul dhukha dimulai jam 06. 00 lebih sedikit)
m. keluar masjid dengan langkah kaki kiri dulu dan berdoa:
بِسْمِ اللهِ ، وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ،
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِك.َ
اَللَّهُمَّ اَعْصِمْنِى مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ،
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلىِ ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لِى اَبْوَابَ فَضْلِكَ
BISMILLA-HI
WAS SALA-MU   ‘ALA- ROSU-LILLA-H
ALLO-HUMMA  INNI-  AS  ALUKA  MIN  FADL LIK,
ALLO-HUMMA  A’ SHIMNI-  MINASY  SYAITHO-NIR  ROJI-M
ALLO-HUMMAGH FIRLI- DZUNU-BI  WAF TAKH LI- AB WA-BA FADL LIK
( dengan nama Allah,  kesejahteraan diberikan kepada Rasulullah SAW , Ya Allah sungguh aku mohon dari keutamaanMu. Ya Allah lindungi aku dari godaan setan yang terkutuk. Ya Allah ampuni aku dari dosa-dosaku, dan bukalah pintu keutamaanMu )

Disarikan dari buku :
1. Keajaiban Sholat Subuh, ‘Imad ‘Ali ‘Abdus Sami’ Husain
2. Menguak Misteri Shalat Subuh, Abdul Muhsin bin Zainuddin bin Qaasim

HANYA  UNTUK  KALANGAN  SENDIRI

Komentar